WELCOME !! Thanks for coming to my blog (≧∀≦) Enjoy your reading here and don't forget to leave your comments if there is something to say but DON'T SPAM !! Thanks for the attention. Have A Nice Day! (ʃƪ˘˘ﻬ) ~♥ Salam Blogger ♪☆\(^0^\) ♪(/^-^)/☆♪
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Senin, 14 Januari 2013

CHINESE VAMPIRE (Jiang Shi / 僵尸)

Siapa yang tidak pernah dengar kata "Vampir" ? Hayoo... pasti pernah dengar dong yah... hehe...
Vampir alias Drakula alias Jiangshi 僵尸 (Dalam bahasa Mandarin) dan masih banyak lagi istilah-istilah yang disebut orang.

Vampir China (Jiang Shi / 僵尸)
Penciptaan dan Keberadaan :
 僵尸
Vampir adalah tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk darah) dari makluk hidup lain. Meskipun kepercayaan terhadap setan penghisap darah terdapat dalam berbagai budaya dan telah ada sejak zaman kuno, istilah vampir sendiri baru populer pada awal abad ke-18 setelah masuknya legenda vampir ke Eropa Barat dari daerah Balkan dan Eropa Timur. 
Di daerah-daerah tersebut juga terdapat legenda mengenai makhluk” seperti vampir, misalnya vrykolakas di Yunani dan strigoi di Rumania yang juga ikut meningkatkan kepercayaan vampir di Eropa. 
Vampir dalam legenda Balkan dan Eropa Timur memiliki penampilan yang beragam (mulai dari makhluk mirip manusia sampai mayat hidup) sedangkan di Eropa Barat, vampir digambarkan sebagai makhluk yang berpenampilan rapi dan mewah. adalah cerita The Vampyre (1819) karangan John Polidori yang membentuk citra tersebut. Karya tersebut dianggap sebagai karya tentang vampir yang paling berpengaruh diawal abad ke19 dan telah mengilhami karya-karya selanjutnya seperti Varney the Vampire dan bahkan Dracula.
A slightly inferior versi western dari Jiang Shi

Vampir China :
Dalam bahasa aslinya lebih dikenal sebagai Jiang Shi. (Simplified Chinese : 僵尸; traditional Chinese : 殭屍; Mandarin Pinyin: Jiāngshī. Pada dasarnya vampir China ini lebih dikenal sebagai zombie yang dikendalikan dengan mantra. Di Korea vampir ini dikenal dengan sebutan Gangshi, sedangkan di Jepang disebut Kyonshi (Japanese: キョンシー) menurut legenda, pada siang hari vampir china (Jiang Shi) terletak dalam peti mati atau bersembunyi di tempat gelap seperti gua. Pada malam hari mereka bergerak disekitar dengan melompat dan tangan terentang. Membunuh mahkluk hidup untuk menyerap Qi (esensi kehidupan) mereka.
Bagaimana Vampir China diciptakan :
Xiaolan, seorang sarjana pada Dinasti Qing menyebutkan dalam bukunya bahwa penyebab dari mayat yang menjadi vampir atau zombie dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok :
  • A. Orang yang baru saja mati kembali ke kehidupan,
  • B. Mayat yang lama terkubur namun tidak membusuk.
 Beberapa penyebab dijelaskan di bawah ini :
1.Komposisi kimia tanah pemakaman tidak cocok untuk organisme hidup sehingga bakteri tidak hadir untuk membantu proses pembusukan. Rambut dan kuku mayat tampak tumbuh dan tidak ada tanda dari dekomposisi. Jika tidak ditangani, mayat akhirnya menjadi Jiangshi/vampir/zombie dari waktu ke waktu. (Sebenarnya, daging mayat berkontraksi dan menarik, sehingga rambut dan kuku yang awalnya tersembunyi dibawah daging menjadi terbuka, menciptakan ilusi tumbuhnya rambut dan kuku)

2. Penggunaan kekuatan supranatural untuk menghidupkan kembali orang mati.

3. Roh menempati tubuh orang mati.

4. Mayat menyerap Yang Qi (energi Yang) cukup banyak sehingga bisa kembali pada kehidupan.

5. Tubuh sesorang diatur oleh tiga Hun dan tujuh Po. Dalam sebuah buku cendekiawan Dinasti Qing disebutkan bahwa "seseorang Hun-nya baik, tapi Po-nya jahat, Hun-nya cerdas tapi Po-nya bodoh" Para Hun meninggalkan tubuhnya setelah mati sedang Po-nya tetap dan mengambil kendali tubuh sehingga orang tersebut menjadi vampir atau jiangshi.

6. Orang mati tidak segera dikuburkan bahkan setelah upacara pemakaman telah dilaksanakan. Mayat itu datang ke kehidupan setelah disambar petir, atau ketika kucing hamil (kucing hitam di beberapa cerita) melompati peti matinya.

7. Ketika jiwa seseorang gagal meninggalkan tubuhnya karena kematian yang tidak benar, bunuh diri, dibunuh, atau hanya ingin menimbulkan masalah.

8. Seseorang yang terluka (digigit) oleh Jiangshi akan terinfeksi dengan "virus jiangshi" dan secara bertahap berubah menjadi Jiangshi, seperti yang sering kita lihat dalam film vampir mandarin.
Penampakan Vampir China :
Umumnya penampilan jiangshi berkisar dari biasa-biasa saja (seperti dalam orang yang baru saja mati) hingga mengerikan (seperti mayat yang telah membusuk selama beberapa lama). Penampilan Jiangshi dengan kulit hijau-keputihan memang nampak aneh, diduga hal itu berasal dari jamur yang tumbuh di mayat. Dikatakan pula Jiangshi memiliki rambut putih panjang diseluruh kepala dan mungkin berperilaku seperti hewan. 
Pengaruh cerita vampir barat membawa aspek menghisap darah dan dikombinasikan dengan konsep hantu yang lapar pada cerita vampir china modern, meskipun sebenarnya Jiangshi lebih menyerupai zombie ketimbang vampir.
Sejarah mengapa Vampir China atau Jiangshi diciptakan :

Versi asli
Sebuah sumber menyebutkan Jiangshi berasal dari praktek kaum "mengangkut mayat lebih dari ratusan km ", dimana anggota keluarga tidak mampu membayar orang untuk mengangkat mayat-mayat yang meninggal jauh dari rumah, kemudian meminta Imam Tao untuk mengajarkan mayat-mayat jalan kaki sendiri ke kampung halaman demi penguburan yang layak. 
Para Imam akan membawa Jiangshi tadi hanya pada malam hari dan membunyikan lonceng sebagai peringatan bagi pejalan karena dianggap sial bagi orang hidup untuk melihat Jiangshi. 
Namun beberapa pihak berspekulasi bahwa cerita tentang Jiangshi awalnya dibuat oleh penyelundup yang menyamarkan kegiatan ilegal mereka sebagai pembawa mayat untuk menakut-nakuti penegak hukum.

Praktek Jiangshi di Indonesia

Di Indonesia sendiri juga ada praktek membuat mayat berjalan sendiri, tepatnya di Toraja. Berikut kutipan informasinya :

Di samping mayat yang anti busuk, ada pula mayat yang bisa berjalan diatas kedua kakinya, bagaikan orang hidup yang tidak kurang suatu apapun. Kalau mau dicari juga perbedaannya, ada, tapi tak begitu kentara. Konon menurut Tampubolon, sang mayat berjalan kaku dan agak tersentak-sentak. Dan dalam perjalanan itu ia tidak bisa sendirian, harus ditemani oleh satu orang hidup yang mengawalnya sampai ke tujuan akhir yaitu rumahnya sendiri. mengapa harus demikian..?

Ceritanya begini. Orang-orang Toraja biasa menjelajah daerahnya yang bergunung-gunung hanya dengan berjalan kaki. Dari jaman purba sampai sekarang tetap begitu. Mereka tidak mengenal pedati, delman, gerobak atau semacamnya. Nah dalam perjalanan yang berat itu kemungkinan jatuh sakit dan mati selalu ada.

Supaya mayat tidak sampai ditinggal di daerah yang tidak dikenal (orang Toraja menghormati roh setiap orang yang meninggal) dan juga supaya ia tidak menyusahkan manusia lainnya (akan sangat tidak mungkin menggotong terus-menerus jenasah sepanjang perjalanan yang makan waktu berhari-hari), maka dengan satu ilmu gaib, mungkin sejenis hipnotis menurut istilah jaman sekarang, mayat diharuskan pulang berjalan kaki dan baru berhenti bila ia sudah meletakkan badannya di dalam rumahnya sendiri.

Tulisan diatas dimuat di internet oleh PRAKTEK JIANG SHI DI INDONESIA dan disitu disebutkan kalau tulisan ini adalah saduran dari sebuah tulisan lama bertanggal 19 Februari 1972. Sebenarnya tulisan tersebut ditulis dengan ejaan lama, namun saya tulis ulang dengan ejaan baru agar tidak bingung saat membacanya.
Nah bagaimana menurut kalian? Bagi yang selalu mengira 'mayat hidup' itu cuma dongeng, coba pikir-pikir lagi. Karena bukan hanya satu atau dua kebudayaan yang konon memilikinya.

Source : Tionghoa Indonesia 

0 komentar:

Posting Komentar